KETUA MP GPDI, PDT. JOHN WEOL TAMPIL SEBAGAI PEMBICARA KKR GPDI PAKU URE

PAKU URE, MINSEL – WARTANASRANI.COM – Terlaksananya program jemaat selama setahun, disikapi gembala dan jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) El-Shaddai Paku Ure dengan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) selama 3 malam (5-7/9/2017).

“KKR ini merupakan wujud ungkapan syukur GPdI El-Shaddai Paku Ure atas penyertaan Tuhan, sehingga program gereja selama setahun dapat terlaksana dengan baik. Kami berharap, KKR selama 3 hari ini dapat menjadi berkat tidak saja untuk jemaat GPdI El-Shaddai Paku Ure, tetapi juga untuk masyarakat Desa dan pemerintah,” ujar gembala jemaat GPdI El-Shaddai Paku Ure, Pdt. Moody Kodongan, M.Th penuh syukur.

Pdt. Moody juga menyatakan terima kasih kepada Majelis Pusat, khususnya Ketua Majelis Pusat GPdI, Pdt. Dr. John Weol, M.Div., M.Th., M.Min., yang telah menyempatkan diri hadir sebagai pembicara KKR malam pertama.

“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih, karena Ketua Majelis Pusat GPdI, Pdt. Dr. John Weol, bersedia menjadi pembicara dalam KKR ini. Kiranya lewat KKR ini menjadi alat Tuhan untuk penuaian jiwa-jiwa bagi kemuliaan Tuhan,” tegas Moody didampingi Isteri tercinta, Pdm. Ritha Ester Lumingkewas, S.Th.

Pdt. John Weol, dalam khotbahnya yang mengambil nats pokok, Efesus 1:15-19, mengingatkan semua yang hadir untuk menyadari bahwa ada kemuliaan Tuhan yang diberikan bagi umat-Nya dan gereja-Nya.

“Rasul Paulus berdoa agar supaya mata hati jemaat yang di Efesus terbuka melihat kemuliaan yang Tuhan berikan bagi umatnya,bagi gereja Tuhan. Kemuliaan yang Tuhan berikan bagi gereja-Nya; pertama kekayaan, kedua mujizat, dan ketiga iman,” sebut Ketua MP GPdI yang juga Ketua STT Pantekosta Jakarta ini.

Untuk itu, menurut gembala GPdI El Uzay, Muara Karang, Pluit Jakarta dan GPdI Taman Aries, Jakarta ini, membuka mati hati menjadi syarat agar bisa melihat kemuliaan Tuhan yang diberikan bagi umatNya dan gerejaNya.

“Kita bisa melihat kemuliaan Tuhan itu ketika mata hati kita terbuka. Karena itulah tujuan Rasul Paulus menulis surat kepada jemaat di Efesus agar mereka mampu melihat kemuliaan Tuhan bahwa betapa hebat kuasanya bagi kita yang percaya, dalam ayat 19, namun mata hati kita harus terbuka, yaitu IMAN,” jelasnya.

Dibanjiri oleh jemaat dan masyarakat Paku Ure, lawatan Tuhan begitu terasa dalam KKR ini. Mujizat pun terjadi dan sangat memberkati semua yang hadir.

Sementara itu, pada KKR malam kedua dilayani oleh Pdt. Brando Lumataw, M.Th., Badan Pengawas Usaha Milik Gereja GPdI. Selanjutnya pada malam ketiga, tampil sebagai pembicara Ketua Departemen Penginjilan GPdI, Pdt. Ferry Mamangkey, M.Th.

Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) yang dilaksanakan oleh Tim Kerja El-Shaddai Ministry Paku Ure ini, di dukung oleh pemerintah Desa, Bamag, pemerintah Kecamatan, pemerintah Kabupaten Minahasa Selatan. (SHS)