Partisipasi Gereja Dalam Mempersiapkan Jemaat Menuju Generasi Emas 2045
Redaksi Wartanasrani 30 April 2025Partisipasi Gereja Dalam Mempersiapkan Jemaat
Menuju Generasi Emas 2045
Oleh: Amistan Purba, S.Si (Teol.), SE, MM.
PENGANTAR
Pada tahun 2045 Indonesia akan menyongsong masa keemasan, yaitu saat usia kemerdekaan mencapai 100 tahun (1945-2045). Ini populer disebut dengan julukan Indonesia Emas 2045. Untuk merealisasi generasi emas ditahun 2045 seperti yang dicanangkan oleh pemerintah ini bukanlah hanya menjadi tugas pemerintah saja namun gereja juga berperan penting dalam mempersiapkan jemaat untuk menuju generasi emas yang dimulai dari pemimpin gereja itu sendiri, dan ini menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah dan gereja. Peran seorang pemimpin di sini dibutuhkan kepribadian yang dibimbing dan dikuasai oleh Roh Kudus, sehingga tercermin kualitas integritas dari seorang pemimpin memberi karisma kepada jemaat. Seorang pemimpin Kristen itu mendapat visi bukan berdasarkan ambisi yang dimiliki tetapi benar-benar inspirasi dari Tuhan. Untuk mempersiapkan generasi emas di 2045 harus dibangun pondasi mulai dari saat ini dan yang untuk ditanamkan adalah karakter yang berpusat pada Kristus dan ini menjadi agenda untuk merealisasi visi yang dicapai.
Generasi emas terbentuk dari SDM yang unggul. Peran gereja dalam mempersiapkan jemaat menuju generasi emas 2045 menjadi krusial. Gereja dapat berpartisipasi dalam mempersiapkan generasi emas 2045 melalui pendidikan, pembinaan, pengajaran nilai-nilai moral, dan perdamaian.
I. PENDIDIKAN
Gereja dan lembaga pendidikan memegang peran penting dalam membentuk generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Pendidikan diperhitungkan sebagai pilar utama pembangunan, karena memegang peran krusial dalam membentuk sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing. Untuk merealisasi generasi emas Indonesia, diperlukan juga usaha meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Penting bagi gereja dan lembaga pendidikan untuk berkolaborasi.
- Kepemilikan Perguruan Tinggi
Beberapa gereja yang memiliki perguruan tinggi dan sejenisnya (mencakup universitas, institut, sekolah tinggi, akademi) diantaranya:
1) Gereja Katolik
Gereja Katolik memiliki universitas, antara lain: Universitas Katolik Parahyangan di Bandung, Universitas Katolik Widya Mandala di Surabaya, Universitas Atmajaya di Jakarta.
2) Huria Kristen Batak Protestan (HKBP)
HKBP memiliki beberapa lembaga pendidikan tinggi, antara lain: Universitas HKBP Nommensen Medan, Sekolah Tinggi Teologi HKBP Pematang Siantar, Sekolah Tinggi Guru Huria HKBP Seminarium Sipoholon, Sekolah Tinggi Bibelvrouw HKBP Laguboti, Sekolah Tinggi Diakones HKBP Balige, Akademi Keperawatan HKBP Balige, semua berdomisili di Sumatera Utara.
3) Gereja Methodist Indonesia
Gereja Methodist Indonesia memiliki satu universitas yang dikelola, yaitu Universitas Methodist Indonesia di Medan.
4) Gereja Kristen Indonesia (GKI)
Gereja Kristen Indonesia memeiliki beberapa universitas yang dasosiasikan dengannya, antara lain Universitas Kristen Indonesia (UKI) di Jakarta, Unversitas Kriten Krida Wacana (UKRIDA) di Jakarta, dan Universitas Kristen Maranatha di Bandung. Selain itu, ada Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) di Yogyakarta, yang juga memilki hubungan dengan GKI.
5) Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh memiliki universitas yaitu Universitas Advent Indonesia di Bandung.
6) Gereja Kristen Sumba
Gereja Kristen Sumba memiliki universitas yaitu Universitas Kristen Wira Wacana Sumba.
7) Gereja Kristen Pasundan
Gereja Kristen Pasundan memiliki perguruan tinggi yaitu Institut Kesehatan Immanuel di Bandung.
8) Gereja Kristus Yesus
Gereja Kristys Yesus memiliki Sekolah Tinggi teologi Amanat Agung di Jakarta.
9) Gereja Masehi Injili di Minahasa (GMIM) memiliki Universitas Kristen Indonesia Tomohon (UKIT) di Sulawesi Utara.
10) Gereja Bethel Indonesia (GBI)
Gereja Bethel Indonesia memiliki kampus pendidikan tinggi teologi yaitu Sekolah Tinggi Teologi Bethel Indonesia (STTBI) di Jakarta.
11) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI)
Gereja Pantekosta di Indonesia memiliki beberapa kampus pendidikan tinggi, seperti Sekolah Tinggi Alkitab Batu, STT Cianjur, Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia.
Selain gereja-gereja di atas, masih banyak gereja lainnya yang mempunyai asosiasi dengan perguruan tinggi. Asosiasi antara gereja dan perguruan tinggi bisa heterogen, mulai dari gereja yang secara formal mendirikan atau mempunyai kepemilikan atas perguruan tinggi, hingga gereja yang memberikan support personalitas, finansial, atau sumber daya lainnya.
- Hal Penting Yang Perlu Dilakukan
Beberapa hal yang penting untuk dilakukan
- Melakukan transformasi digital pendidikan Kristen
- Meningkatkan kualitas guru dan dosen
- Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran
- Pendidikan berbasis riset
- Memfasilitasi penelitian dan publikasi ilmiah
- Penguatan akreditasi program studi
- Memfasilitasi sinergi nilai religius dan sekular
- Kolaborasi Gereja dan Lembaga Pendidikan
Kolaborasi antara gereja dan lembaga pendidikan penting untuk menghasilkan generasi yang berkualitas, berkarakter stabil, dan berkeyakinan. Kolaborasi ini juga dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan rohani.
1) Signifikansi
Signifikansi kolaborasi Gereja dan Lembaga Pendidikan:
- Membantu menghasilkan generasi masa depan yang berkualitas dan berkarakter kuat
- Membantu meningkatkan kualitas pendidikan rohani
- Membantu meningkatkan mutu guru menjadi guru yang kompeten dan sehat rohani
- Membantu menyelenggarakan sekolah yang bermutu
- Membantu membentuk generasi muda yang memiliki pondasi iman yang kuat dan nilai-nilai moral yang benar
- Membantu mendorong kemajuan sosial dan pembangunan
Contoh kolaborasi Gereja dan Lembaga Pendidikan adalah membantu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat, baik dari segi rohani maupun kesejahteraan sosial.
2) Kendala
Kendala kolaborasi Gereja dan Lembaga Pendidikan:
- Keterbatasan sumber daya, terutama di daerah terpencil
- Persaingan dengan lembaga pendidikan lainnya.
II. PEMBINAAN
Pembinaan jemaat merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan gereja. Gereja dan tugas pembinaan adalah hal yang tidak bisa dipisahkan. Gereja dapat mempersiapkan jemaat menuju generasi emas 2045 melalui pembinaan dengan berbagai kegiatan, seperti ibadah, sosial, dan katekisasi.
- Kegiatan
Kegiatan pembinaan gereja di antaranya:
- Mengadakan seminar tentang pergaulan masa kini
- Memberikan konseling kepada remaja
- Membangun relasi dengan lembaga pemerintah dan masyarakat
- Membina iman Kristen dan karakter kristiani
- Membina pemahaman dan kedewasaan iman kepada Yesus Kristus
- Peran
Peran gereja dalam pembinaan di antaranya:
- Membina orang-orang yang ada di dalam Kristus
- Membangun karakter kristiani
- Memanfaatkan remaja Kristen sebagai penerus bangsa di masa depan
- Memanfaatkan anak sebagai bagian penting dari proses pembinaan jemaat
Peran pemimpin gereja di antaranya:
- Membina jemaat yang Tuhan percayakan
- Memiliki sikap dan perilaku yang baik
- Berkualifikasi memberi gagasan dan memotivasi orang lain untuk meneladaninya
- Tujuan
Tujuan pembinaan di antaranya:
- Mempersiapkan seluruh anggota jemaat dalam menghadapi tantangan
- Membina pemahaman dan kedewasaan iman kepada Yesus Kristus
- Membina generasi muda agar tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang berdampak negatif.
III. PENGAJARAN NILAI-NILAI MORAL
Pengajaran nilai-nilai moral jemaat adalah proses pembelajaran nilai-nlai moral yang dilakukan kepada jemaat suatu agama. Gereja dapat mempersiapkan jemaat menuju generasi emas 2045 dengan mengajarkan nilai-nilai moral kepada jemaatnya melalui berbagai kegiatan dengan memadukan nilai agama dan ilmu pengetahuan.
- Metode
Metode gereja mempersiapkan jemaat di antaranya:
- Memfasilitasi pendidikan agama yang menjadi landasan untuk membentuk karakter dan moral
- Mengajarkan nilai-nilai moral dan etika
- Mengajarkan nilai-nilai kebajikan dan pola kehidupan yang sesuai dengan firman Tuhan
- Mengajarkan nilai-nilai solidaritas dan mengatasi sikap materialistik
- Tujuan
Tujuan pengajaran nilai-nilai moral di antaranya:
- Membentuk generasi penerus yang beriman, berkarakter , dan bertanggung jawab
- Membentuk generasi muda yang memiliki pondasi iman yang kuat dan nilai-nilai moral yang benar
- Membimbing sikap hidup manusia supaya berbentuk kepribadian Kristen yang dapat dipercaya
- Membangun individu yang bertanggung jawab dan bermoral
- Meningkatkan empati, dan membentuk sikap positif terhadap orang lain.
IV. PERDAMAIAN
Perdamaian bagi jemaat Kristen adalah ajaran untuk hidup damai dengan sesama, lingkungan, dan Tuhan. Dunia sering diwarnai dengan konflik dan perpecahan, gereja memegang peran penting sebagai agen perdamaian di tengah ketidakpastian. Gereja juga dapat berperan penting di tengah masyarakat majemuk dalam mengajarkan misi perdamaian, termasuk didalam jemaatnya.
- Peran
Peran gereja dalam mewujudkan perdamaian di antaranya:
- Mengajarkan nilai-nilai perdamaian seperti kasih, toleransi, dan hidup berdampingan dengan komunitas lain
- Menjadi contoh perdamaian dengan perbuatan cinta kasih terhadap sesama dan seluruh ciptaan
- Mengajarkan untuk meneladani pribadi Yesus yang senantiasa mengajarkan perdamaian
- Membawa damai antar umat beragama dan menjunjung toleransi yang setinggi-tingginya
- Membangun masyarakat yang lebih baik dengan solidaritas sosial
- Membangun komunitas di masyarakat melalui pelayanan diakonia.
Peran gereja dalam jemaat di antaranya:
- Menangani konflik di tengah-tengah jemaat
- Membina karakter dan melakukan pengembalaan agar iman dan moral jemaat semakin bertumbuh
- Melakukan kunjungan, mendoakan, dan mengasihi jemaat
- Membangun hubungan yang harmonis dengan jemaat
- Menjadi garam dan terang dunia bagi sekitar
- Mengakomodasi perbedaan pendapat untuk membangun kesatuan dalam jemaat
- Tujuan
Tujuan mengajarkan misi perdamaian kepada jemaat adalah untuk mewujudkan kedamaian dan ketenteraman dalam kehidupan bergereja.
PENUTUP
Peran gereja merupakan satu hal yang sangat fundamental untuk mempersiapkan jemaat menuju generasi emas, karena gereja juga harus berpartisipasi dalam merealisasikan yang dicanangkan pemerintah di tahun 2045 Indonesia Emas.
Gereja berperan dalam pendidikan jemaat sebagai bentuk partisipasi Kristen dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pembinaan warga gereja bertujuan untuk membina orang-orang yang ada di dalam Kristus. Mengaktualisasikan generasi emas 2045 bukanlah sesuatu yang mudah, perlu ditanamkan passion yang berdasarkan nilai religius, kebangsaan serta nilai kehidupan yang dihiasi dengan moral, etika dan budi pekerti tinggi. Gereja berperan penting di tengah masyarakat majemuk dalam mengajarkan misi perdamaian, karena gereja hadir membawa perdamaian bagi semua orang di tengah masyarakat majemuk.
Penulis adalah Akademisi, Pemerhati Ekonomi dan Sosial,
Tinggal di Harapan Indah, Bekasi, Jawa Barat.