RUAT BMPTKKI 2025: KETUM PGPI PDT. DR. JASON BALOMPAPUENG TEKANKAN PENTINGNYA DOA YANG BERKUASA
Redaksi Wartanasrani 24 Maret 2025WARTANASRANI.COM, JAKARTA – Rapat Umum Anggota Tahunan (RUAT) Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia (BMPTKKI) resmi dibuka di Season City, Jakarta Barat, dengan khidmat dan penuh makna. Mengusung tema “Bertolong-tolonglah Menanggung Bebanmu!” (Galatia 6:2), kegiatan ini diawali dengan tarian misi Nusantara yang menggambarkan semangat persatuan dan kerjasama dalam menuntaskan Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus.
Ibadah pembukaan menghadirkan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGPI), Pdt. Dr. Drs. Jason Balompapueng, MBA., M.Th., yang menyampaikan firman Tuhan berdasarkan Yakobus 5:16. Dalam khotbahnya, ia menekankan pentingnya doa sebagai kekuatan spiritual yang tidak hanya berdampak dalam kehidupan keagamaan, tetapi juga dalam kehidupan sekuler dan kebangsaan.
“Doa orang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Doa mampu mengubah dari tidak ada menjadi ada. Doa tidak pernah sia-sia, karena melalui doa, kita berbicara langsung dengan Allah dan mendapatkan jawaban dari-Nya,” ujar Pdt. Jason di hadapan para peserta yang hadir, Senin (24/3/2025).
Lebih lanjut, ia menjelaskan tiga faktor utama yang menentukan kekuatan doa. Pertama, doa itu sendiri sebagai hak istimewa orang percaya. “Doa adalah jalur khusus yang Allah berikan kepada kita. Ketika kita menyadari bahwa doa adalah hubungan dua arah dengan Tuhan, maka kita harus melakukannya dengan serius dan sungguh-sungguh. Jika program kerja kita dipersembahkan dalam doa, maka Allah akan memproteksi dan memberkati program tersebut,” jelasnya.
Kedua, faktor orang yang berdoa. Menurut Pdt. Jason, doa yang berkuasa adalah doa dari orang benar, yaitu mereka yang telah dibersihkan dari ketidakbenaran dan mengaku dosa mereka kepada Tuhan. “Yang dibutuhkan dari kita adalah belas kasihan dan pengampunan, bukan hukuman. Hanya orang benar yang doanya memiliki kuasa besar,” tegasnya.
Ketiga, keyakinan dalam berdoa. “Tingkat keyakinan sangat memengaruhi kualitas doa kita. Apapun yang kita doakan harus dilandasi oleh iman dan keyakinan yang kuat bahwa Tuhan akan menjawab,” tambahnya.
Khotbah Pdt. Jason memberikan inspirasi mendalam bagi para peserta RUAT untuk menjadikan doa sebagai dasar dari setiap tindakan dan program kerja. Ia juga mengingatkan bahwa doa adalah kebutuhan rohani yang membawa setiap orang percaya semakin mengenal Tuhan secara pribadi.
Ibadah pembukaan ini menjadi momentum penting bagi RUAT BMPTKKI 2025 untuk memulai rangkaian kegiatan dengan semangat baru. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari para pemimpin BMPTKKI serta berbagai pleno yang membahas program kerja dan kebijakan strategis untuk masa depan pendidikan tinggi Kristen di Indonesia.
RUAT ini diharapkan tidak hanya memperkuat sinergi antar anggota BMPTKKI, tetapi juga menjadi wadah refleksi spiritual untuk menjalankan pelayanan dengan komitmen yang lebih tinggi. Dengan tema “Bertolong-tolonglah Menanggung Bebanmu!”, kegiatan ini menegaskan kembali pentingnya kerjasama dan doa dalam mewujudkan visi besar pendidikan Kristen yang berdampak luas. (RSO)