Laporkan Segera Kalau Ada Pelanggaran Program MBG


Bagikan:

Persekutuan Gereja Pantekosta Indonesia(PGPI)  menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diadakan selama tiga hari, sejak Rabu 15 hingga Jumat 17 Oktober 2025. Rapat kerja nasional diawali dengan ibadah yang dipimpin langsung Ketua Umum PGPI Pendeta Dr. Jason Balompapueng.
Dalam kotbahnya untuk mengawali Rakernas tersebut Pendeta Jason mendasari dengan firman Tuhan dari Matius 14 : 22- 33. Adapun tema yang diangkat adalah panggilan di tengah badai. Bicara badai bagi gereja aliran Pantekosta seringkali hidup di tengah badai itu sendiri. Maka jangan heran gereja Pantekosta sudah terbiasa menghadapinya kata Jason.

Kemudian tentang anggota PGPI dengan berbagai  persoalan model gereja-gereja Pantekosta, dan itu banyak model anggaran dasarnya ada persyaratannya harus 24 keluarga, ada yang 12 KK tetapi ada yang hanya 2 atau 3 orang saja.

Namun demikian gereja yang dimulai hanya beberapa orang atau KK tersebut sekarang banyak yang berkembang 2000 hingga 30 ribu orang. Itulah bagaimana gereja Pantekosta ini bertumbuh dan berkembang.

“Panggilan bagi pendeta-pendeta Pantekosta waktu mendirikan gereja itu bisa dikatakan panggilan sepanjang  hidupnya sampai mati di gereja. Maka  PGPI berharap kepada Tuhan melalui Pak Hasyim bagaimana bisa memiliki rumah sakit sehingga para pendeta, ketika mengalami sakit bisa berobat”, kata Jason di depan lima ratusan pendeta yang datang dari seluruh Indonesia tersebut.
Jason sebagai warga negara dan hamba Tuhan bangga saat mendengar pidato Presiden Prabowo Subianto di PBB yang mengatakan,  kita bersama sama maju untuk tujuan mulia. Sebagai hamba Tuhan apa yang disampaikan presiden tersebut sangat bagus, bagaimana presiden mengajak semua bangsa bekerjasama untuk satu tujuan yang mulia itu.

MBG Program Andalan Presiden

Baca Juga  PP DPA GBI Keluarkan Pernyataan Sikap Mengecam dan Menentang Aksi Kekerasan dan Teror

Dalam Rakernas PGPI tahun 2025 hadir Hasyim Djojohadikusumo yang merupakan utusan khusus presiden. Di mana dalam seminar wawasan kebangsaan Hasyim mendorong agar gereja dan lembaga Kristen mengawasi program andalan Presiden Prabowo terkait Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Kalau ada yang melakukan pelanggaran dan korupsi dalam program MBG ini, laporkan saja langsung ke saya atau presiden biar kami tindak tegas”, tandas Hasyim saat menceritakan program MBG yang merupakan program prioritas pemerintah Prabowo ini.

MBG sendiri lanjut Hasyim sudah banyak dilakukan di negara-negara dan Indonesia masuk 120 negara yang membuat program MBG tersebut. MBG sendiri kata Hasyim ini bermula dari keprihatinan Prabowo Subianto untuk menjawab tantangan terkait 30% stunting yang ada di Indonesia.
Sangking seriusnya mengatasi stunting inilah saat dinyatakan menang sewaktu pemilihan presiden langsung rapat untuk menetapkan program MBG ini, karena bagi Presiden persoalan makan bergizi gratis ini sudah dipikirkan sejak tahun 2006.

Lebih lanjut Hasyim mengakui bahwa program MBG ini masih ada kekurangan, namun demikian tak akan berhenti dengan program MBG ini dan akan tetap jalan terus.
“Persoalan ada laporan ada masalah dalam program MBG ini baik ada kutu, ada belatung, keracunan dan sebagainya, itu saya selalu dapat laporan tiap hari, namun itu tidak akan menghentikan program MBG ini”, imbunnya serius.

Mengingat program MBG ini akan sangat membantu masyarakat kalaupun masih ada kekuarangan itu yang akan terus kita benahi.

Dari awal tentang program ini sudah sangat diperhitungkan secara matang, mengingat bagaimana budaya orang kita salah satunya korupsi, untuk itu perlu semua pihak mengawasi program MBG ini. Kalau ada yang melakukan korupsi tak segan segera ditindak.

Baca Juga  Pertamina IHC Gandeng ICC Hadirkan otaQku Brain Profile

Kemudian Hasyim menegaskan bahwa MBG ini akan diberikan ke seluruh Indonesia termasuk daerah-daerah terluar dan pinggiran, bahkan ke depan target 78 juta anak-anak dan 4 juta ibu-ibu hamil akan mendapatkan MBG ini.   Di mana pemberian makan bergizi gratis ini bisa diberikan 1 kali sehari hingga 2 kali sehari tentu termasuk anak-anak anggota gereja.

Terkait beberapa persoalan program MBG ini, Hasyim melihat kalau ada oknum tertentu yang ditengarai ingin menggagalkan program MBG ini. Tetapi sekali lagi program ini tidak akan pernah berhenti. Karena ternyata MBG sendiri bisa merangsang anak rajin masuk sekolah.

Rakernas PGPI juga dihadiri utusan gubernur DKI Jakarta yang mengajak untuk menjaga Jakarta menuju kota Global.

“Mari sebagai warga Jakarta kita bersama menjaga Jakarta, sekalipun kita orang Mando, orang Batak, Orang Ambon dan sebagainya tetapi kita orang Manado tinggal di Jakarta”, ajaknya.

Dalam pembukaan Rakernas PGPI, hadir Dirjen Bimas Kristen Protestan kementerian agama Dr. Jeane Tulung yang mengajak agar PGPI kuat dalam membangun jejaring ,baik kepada antar lembaga serta pemerintah agar PGPI bisa menciptakan hidup damai yang saling toleransi, serta memperkuat penyelarasan yang harmoni dan menciptakan kerukunan beragama.