Studi Baru Ungkap Mayoritas Remaja AS Jajal Hubungan Pertemanan AI


Gambar : istockphoto
Bagikan:

Warta Nasrani, San Francisco, AS – Sebuah studi terbaru dari lembaga nirlaba Amerika, Common Sense Media, menemukan fakta menarik tentang bagaimana remaja berinteraksi dengan teknologi. Studi ini dirilis pada Senin (21/7) dan dilaporkan oleh TechCrunch, mengungkap bahwa 72 persen remaja di AS pernah mencoba hubungan pertemanan yang berbasis kecerdasan buatan (AI).

Dari studi ini, ada penekanan khusus pada chatbot AI yang dirancang untuk percakapan yang lebih personal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi dengan AI menarik perhatian remaja di AS yang berusia antara 13 hingga 17 tahun, di mana 52 persen di antaranya menyatakan sebagai pengguna regular.

Penelitian ini dilakukan oleh tim peneliti dari University of Chicago pada bulan April dan Mei 2025, melibatkan sampel yang representatif dari 1.060 remaja.

Ketika ditanya tentang persepsi mereka, 46 persen remaja menganggap hubungan pertemanan berbasis AI sebagai alat atau program. Di sisi lain, 33 persen remaja lainnya mengatakan mereka menggunakan AI ini untuk interaksi dan membangun hubungan sosial.

Namun, studi ini juga menunjukkan ada masalah kepercayaan. Separuh dari remaja yang disurvei mengaku tidak memercayai informasi yang diberikan oleh teman AI mereka.

Dalam hal kepuasan, sepertiga remaja mengaku bahwa berbicara dengan AI terasa lebih memuaskan dibandingkan dengan teman-teman di dunia nyata, meskipun ada juga yang merasa sebaliknya. Menariknya, 80 persen remaja menegaskan bahwa mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan teman di dunia nyata dibandingkan dengan chatbot AI mereka. Informasi ini dihimpun Warta Nasrani dari Antara, Selasa (22/7/2025).

Temuan ini memberikan wawasan awal tentang bagaimana AI mulai masuk dalam kehidupan sosial remaja, sekaligus menunjukkan dinamika kepercayaan serta preferensi mereka dalam berinteraksi.

Baca Juga  Mozilla Firefox, Merilis Fitur Terbarunya