BEKASI, WARTANASRANI.COM – Bertempat di GBI Ruko Blok Q No. 4-5 Taman Harapan baru, Kota Bekasi, God’s DNA yang didirikan tahun 2012 oleh sekelompok anak muda yang suka melayani di Kabupaten Bekasi, menggelar konferensi pers terkait penyelenggaraan God’s DNA Conference, jumat (09/02/2018).

Mengawali konferensi pers, Andreas Klemens memperkenalkan kepada awak media tentang organisasi God’s DNA. Dikatakannya bahwa God’s DNA adalah organisasi yang dibangun diatas pondasi yang kuat, yaitu kasih Tuhan Yesus, yang memiliki beban atau panggilan untuk gereja-gereja di Indonesia, khususnya pemuda dan remaja. Selain itu komunitas yang bernama God’s DNA ini memiliki passion yang sama dalam hal pujian dan penyembahan.
“God’s DNA adalah kumpulan atau organisasi anak-anak muda di Lippo Cikarang yang punya passion yang sama untuk melahirkan banyaknya pujian-pujian dan penyembah-penyembah dalam roh dan kebenaran,” ujarnya mengawali jumpa pers.
Sementara itu, berkaitan dengan penyelenggaraan God’s DNA Conference, Ps. Gabriel Klemens menyampaikan latar belakang rencana pelaksanaan Konferensi anak-anak muda ini. Dari pengalamannya memberitakan firman Tuhan ke kota-kota di Indonesia, baik dalam ibadah dewasa maupun anak muda, ia melihat masih banyak pelayanan anak muda gereja yang belum dipersiapkan dengan baik dan terjadi di gereja yang sudah besar maupun kecil.
“Sayangnya kemajuan di gereja lebih lambat dibanding perkembangan dunia luar. Itu membuat nak muda kehilangan area pujian, penyembahan dan firman. Jadi mereka punya fasilitas ibadah bagus, susunan ibadah bagus, tapi sayangnya nggak ada kuasa di dalamnya. Mereka nggak ngerti kenapa harus ada doa, penyembahan dan mereka tidak mengerti kenapa harus ada firman yang kuat, karena bagi mereka firman yang kuat hanya ada di gereja (ibadah) dewasa,” ungkapnya.
Ditambahkan Gabriel, bahwa kemandulan kebangkitan pemuda gereja terkadang berasal dari gembala jemaatnya sendiri yang memandang bahwa ibadah remaja dan pemuda hanyalah pelengkap saja. Padahal menurutnya, kebangunan rohani terjadi ketika anak-anak muda kembali pada doa, pujian penyembahan dan firman yang tajam.
“Masih banyak gembala jemaat yang memandang, ibadah (remaja dan pemuda) adalah ibadah kedua atau sebagai pelengkap saja. Bagi mereka yang penting ada ibadah anak muda,” tegasnya.
“Saya percaya, kalau anak muda kembali kepada doa, kepada pujian dan penyembahan, firman yang tajam, saya percaya anak-anak muda akan dilepaskan dan memiliki hidup yang dahsyat,” tegasnya lagi.
Dari apa yang didapat di lapangan oleh Gabriel, menjadi isu menarik dalam komunitas God’s DNA, sehingga munculah ide untuk menggelar God’s DNA Conference dengan tema, “Essence” yang akan dilaksanakan pada jumat-sabtu, 13-14 April 2018 di GBI Graha Bethany, Jl. Padjajaran Kav. 8. Lippo Cikarang.
“Pembicara dalam God’s DNA Conference merupakan orang-orang yang ahli dalam bidangnya, seperti Gabriel Klemens (God’s DNA Lippo Cikarang), Ps. Henry Setiawan (Revival Church Yogyakarta), Ps. Victor Waang (Elshaddai Creative Community Bandung), Ps. Benny Gunawan (GBI Jl. Gatot Subroto-Jakarta), Ps. Joseph Kelly (City Shakers Community Bandung), Franky Kuncoro (Gereja Mawar Sharon Jakarta), Ps. Dwiki Anugrah (Excellent Generation Bandung) dan Ps. Kenny Goh (Jakarta Praise Community Church),” sebut Andreas Klemens, terkait pembicara dalam konferensi ini.
Andreas Klemens, Ketua Acara God’s DNA Conference (paling kanan) mendampingi Ps. Gabriel Klemens
Grup Band God’s DNA Worship yang terbentuk sejak bulan Agustus 2015
Lebih lanjut, Ketua Acara God’s DNA Conference ini menjelaskan bahwa selama dua hari, para peserta akan diberikan pemaparan materi yang terdiri dari empat sesi. Selain itu juga ada workshop dengan tema-tema yang relevan.
“Hari pertama peserta akan mengikuti workshop mengenai ‘Building the altar’ oleh Franky kuncoro, ‘Buliding a strong cell group’ oleh Dwiki Anugrah, dan ‘Building a youth team’ oleh Kenny Goh. Sementara workshop pada hari kedua, ‘Next generation’ oleh Gabriel Klemens, ‘Evangelist generation’ oleh Ps. Joseph Kelly, dan ‘Fathering the generation’ oleh Ps. Victor Waang,” terang Andreas.
Konferensi yang sangat cocok bagi anak-anak muda gereja, terutama para leader pemuda untuk diperlengkapi dalam membangun pelayanannya dengan lebih dahsyat dikenakan biaya sebesar Rp. 305.000 untuk personal atau Rp. 255.000 untuk grup/5 orang. Biaya tersebut digunakan untuk mengikuti keseluruhan acara dari awal sampai akhir dan perlengkapan peserta selama kegiatan berlangsung. Sementara untuk pendaftaran, bisa dilakukan melalui website: www.godsdna.org/essence.
“Pendaftaran sudah dimulai dari bulan november tahun 2017, dan puji Tuhan sudah banyak anak-anak muda bahkan ratusan anak-anak muda yang mendaftar untuk God’s DNA Conference ini,” ungkap Andreas Klemens.
Ditegaskan Andreas, dalam menjaring peserta, dari berbagai denominasi gereja dan wilayah di Jabodetabek bahkan luar daerah, tim God’s DNA melakukan presentasi ke beberapa sekolah, kampus dan gereja.
“Ada beberapa sekolah dan juga gereja yang kami samperin dan kami presentasi. Ada juga kampus dimana mereka mendapatkan harga spesial,” tegasnya.
Andreas juga mengungkapkan bahwa penyelenggaraan konferensi anak muda ini tidak melibatkan pihak lain diluar tim God’s DNA sendiri.
“Jujur aja, untuk membuat acara konferensi ini nggak mudah. Karena kami bukanlah gereja yang besar, tapi semua kami yang pelayanan adalah anak-anak muda, remaja pemuda, ada dari SMP, SMA, kuliah dan selesai kuliah. Jadi yang mengambil bagian kumpulin kita semua, yang buat musiknya, yang buat digitalnya, yang soundmannya, tidak sewa dari yang lain. Kami pakai tim sendiri supaya konferensi ini benar-benar berasa dari anak-anak muda,” ungkapnya penuh semangat.
Pada kesempatan itu, diperkenalkan juga Grup Band God’s DNA Worship yang terbentuk sejak bulan Agustus 2015. Grup Band ini sudah meluncurkan album perdananya saat konser Rock With Jesus dan akan merilis album kedua.
Akhir dari kegiatan, sebelum menutup dengan doa, Gabriel Klemens berharap lewat kegiatan ini, anak-anak muda bisa mengalami perjumpaan secara pribadi dengan Tuhan Yesus, anak-anak muda bisa mengalami kedahsyatan Allah dalam hidupnya. Oleh karenanya, Gabriel memohon dukungan media dalam acara God’s DNA Conference sehingga esensi dari kegiatan konferensi bisa tersampaikan khususnya kepada anak-anak muda.
“Saya pengen anak-anak muda yang datang kesini bisa melihat Allah yang dahsyat! Allah yang menyembuhkan itu ada dalam gereja mereka, Allah yang perkasa itu benar-benar mendampingi hidup mereka. Saya ingin mengajak teman-teman media bekerjasama dalam konferensi ini, supaya banyak anak-anak muda bisa ikut bukan untuk menarik kuota, tapi supaya mereka bisa hadir, dan mereka akan melihat bahwa Allah mereka benar-benar dahsyat. Saya percaya lewat tulisan tangan teman-teman media, banyak anak muda bisa datang dan dilawat oleh Tuhan,” terang Gabriel penuh harap mengakhiri jumpa pers dengan media.







