JAKARTA,WARTANASRANI.COM – Ketidaksesuaian paket tour yang disepakati awal oleh agen di Israel dengan HMT Tour and Travel, membuat keberangkatan peserta peziarah rohani asal Indonesia, yang seharusnya tanggal 22 februari 2019, tertunda. Atas kejadian ini, pihak manajemen PT. Hidup Makmur Terencana (HMT Tour and Travel) menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada para peserta peziarah rohani.
“Dengan ini menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas penundaan keberangkatan yang terjadi semalam, tanggal 22 februari 2019,” ujar Ronny Tambayong, selaku Manajemen dan Direksi HMT Tour and Travel.
Menurut Ronny, penundaan ini dilakukan, demi kenyamanan dan kepuasaan para peserta ziarah perjalanan rohani.
“Sebenarnya segala sesuatu telah dipersiapkan dengan baik, termasuk tiket perjalanan pesawat pulang pergi, sudah disiapkan. Namun kami melihat ada beberapa kendala yang terjadi dan kami melihat hal ini dapat mengganggu kenyamanan, kepuasan Bapak/Ibu dalam perjalanan rohani,” tuturnya lewat tayangan video dari Yerusalem.
“Oleh sebab itu, kami menunda sementara keberangkatan semalam, 22 februari, untuk memastikan agar perjalanan berikutnya bisa terlaksana dengan baik dan kami bisa menyelesaikan masalah-masalah teknis di lapangan bersama partner kami di Holyland, agar semua berjalan dengan baik,” tuturnya lagi.
Ronny juga memohon maaf karena tidak bisa menemui dan memberikan penjelasan secara langsung kepada peserta ziarah yang tertunda keberangkatannya. Ini dikarenakan ia sedang berada di Yerusalem. Namun Ronny memastikan, perwakilan manajemen Bapak Andre Victor Nainggolan akan berbicara langsung.
“Sekali lagi kami minta maaf. Kebetulan saya masih di Yerusalem, belum bisa menemui langsung Bapak/Ibu. Ada perwakilan dan manajemen kami, Bapak Andre Victor Nainggolan yang akan berjumpa dan berbicara langsung. Bapak/Ibu dapat menyampaikan hal-hal terkait masalah ini secara langsung,” jelasnya.
Lebih jauh, Ronny menyatakan bahwa pihaknya siap bertanggung jawab dan berjanji memberangkatkan kembali mereka yang tertunda.
“Kami akan memberangkatkan kembali Bapak/Ibu dalam waktu dua atau tiga bulan, atau mungkin waktu yang akan diajukan kepada kami. Sekali lagi, kami akan bertanggung jawab untuk hal ini, dan kami minta maaf atas penundaan keberangkatan ini,” ungkapnya. (*)